Publikasi

Umum

Tugu Tirta Konsisten Kawal Pelaksanaan RPAM

Tugu Tirta Konsisten Kawal Pelaksanaan RPAM

MALANG- Menjadi salah satu pilot project program Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM) level nasional, Kota Malang termasuk daerah yang konsisten dalam mengawal pelaksanaannya.
 
Sebagai informasi, RPAM adalah usaha perlindungan dan pengendalian pasokan air minum aman melalui pendekatan manajemen resiko yang mengadopsi konsep Water Safety Plan dari World Health Organization (WHO).
 
Menurut Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, M Nor Muhlas S.Pd, M.Si, konsep ini diterapkan dengan sistem dinamik yang diawali dengan mengidentifikasi resiko dari hulu sampai ke tangan konsumen dan selanjutnya ditentukan tindakan pengendaliannya sebagai langkah preventif action guna meminimalisir kejadian bahaya.

"Konsep utama RPAM adalah fokus pada kualitas. Selanjutnya untuk mendukung tercapainya kualitas maka juga ditunjang kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan yang mana merupakan hal yang harus dikondisikan terlebih dahulu," terangnya.

"Secara umum RPAM diharapkan dapat meningkatkan pelayanan air minum yang aman dan lebih baik untuk menjamin kesejahteraan masyarakat," lanjut Muhlas.

Ketua Tim RPAM Tugu Tirta, Dra Nanis Setiari MM menjelaskan, kriteria air aman sebagai air minum adalah sebagaimana yang disyaratkan oleh Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
 
"Untuk sampling pengujian dan pengawasan kualitas air di Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang dilakukan sesuai Permenkes. Juga sudah ada laboratorium kualitas air di Bagian Produksi yang memeriksa sesuai paramater yang disyaratkan. Secara berkala juga dilakukan pemeriksaan oleh pihak Dinas Kesehatan setempat," beber Nanis.
 
Selain itu, di Bagian Produksi sudah ada jadwal rutin dan nonrutin untuk melakukan tindakan pengendalian kualitas air dengan melakukan pengukuran kualitas di layanan, terutama pada critical point titik terjauh pelanggan untuk memastikan kandungan pH, suhu, tingkat kekeruhan dan sisa chlor atau setelah dilakukan flushing karena dampak adanya operasional di jaringan pipa.

"Untuk memenuhi standar kualitas air minum, pengukuran atau pengecekan kualitas pH, suhu, kekeruhan dan sisa chlor ada yang dilakukan secara manual dengan peralatan portable di lapangan, juga ada yang termonitor secara online di lapangan melalui Residual Chlorine Analyser (RCA)," urai Nanis yang juga menjabat Manajer Pengawasan Pekerjaan Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan air minum juga akan meningkat. Jumlah air yang dinilai mencukupi kebutuhan masyarakat diukur dengan standar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.1 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum & Penataan Ruang.
 
Sementara untuk aspek kuantitas, Asman Instrument Control -SCADA Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, Gigih Yuli Asmara ST menambahkan, ada sejumlah kejadian bahaya yang teridentifikasi bisa menyebabkan resiko pada pelayanan.
 
"Diantaranya pompa rusak, kemudian listrik padam juga bisa mengakibatkan terhentinya pasokan air yang menggunakan perpompaan. Selain itu, pipa pecah gara-gara waterhammer atau tekanan tinggi juga beresiko terganggunya distribusi air," jelas Gigih.
 
"Dengan mengetahui kejadian bahaya tersebut, maka dilakukan tindakan pengendalian atau perbaikan seperti manajemen aset SPAM dengan menggunakan aplikasi manajemen aset yang berbasis Android," tukasnya.
 
Sistem monitoring online di DMA dimulai dari meter DMA dan CP DMA.
 
"Sehingga bisa segera diketahui bila ada anomali terkait potensi kenaikan kehilangan air di DMA. Lalu pemasangan PRV (pressure reducing valve,Red) dilakukan untuk pengendalian tekanan air secara otomatis sehingga tekanan air terkendali," paparnya.

Terlebih lagi, Perumda Air Minum Tugu Tirta harus mampu memberikan pelayanan pengaliran air 24 jam sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No.27 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum.
 
"Ketercapaian aspek kontinuitas di Tugu Tirta adalah dampak keberhasilan program penurunan kehilangan air karena berhasil melakukan saving water," urai Gigih.
 
Untuk menjaga keandalan aliran air 24 jam, Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang mempunyai 41 unit reservoir yang tersebar di seluruh layanan, dengan total kapasitas 40.221 meter kubik untuk memenuhi kebutuhan 170.573 pelanggan.
 

Humas Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang


Share this Post: