Publikasi

Umum

Dirut Tugu Tirta Jadi Keynote Speaker East Java Summit 2025: Air Adalah Hak, Bukan Komoditas

Dirut Tugu Tirta Jadi Keynote Speaker East Java Summit 2025: Air Adalah Hak, Bukan Komoditas

MALANG – Direktur Utama Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, Priyo Sudibyo, SE, S.Sos, MM, hadir sebagai keynote speaker dalam kegiatan East Java Summit 2025 yang digelar oleh Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB), Sabtu (19/10/25).

Mengangkat tema “Water as a Right, Not a Commodity: Measuring the Role of the State in Water Resources Management”, kegiatan ini menghadirkan para pemangku kepentingan dari unsur akademisi, lembaga lingkungan, hingga pelaku sektor air minum daerah.

Diantaranya ada Direktur Eksekutif WALHI Jawa Timur Wahyu Eka Setiawan serta akademisi Fakultas Hukum UB Mohamad Rifan, SH, MH sebagai moderator.

Diskusi yang berlangsung di Gedung C Lantai 10, Ruang Didik Farhan dan Rudi Margono, Fakultas Hukum UB ini menyoroti peran strategis pemerintah dalam menjamin akses air bersih sebagai hak warga negara, bukan komoditas yang diperdagangkan secara bebas.

Dalam paparannya, Dirut Perumda Tugu Tirta menegaskan bahwa air bersih bukan sekadar barang ekonomi, tetapi hak dasar yang harus dijamin oleh negara dan pemerintah daerah.

"Karena itu, tugas kami sebagai BUMD bukan hanya mendistribusikan air, tapi juga memastikan keberlanjutan, keterjangkauan, dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujar Priyo Sudibyo.

Dalam forum tersebut, Priyo turut memaparkan berbagai inovasi Tugu Tirta yang sejalan dengan prinsip air sebagai hak publik. Di antaranya program Zona Air Minum Prima (ZAMP) yang memungkinkan pelanggan menikmati air layak konsumsi langsung dari keran, serta pengembangan anjungan air siap minum (AASM) di sejumlah titik publik di Kota Malang.

Selain itu, digitalisasi layanan pelanggan juga terus diperluas melalui aplikasi, kanal pengaduan daring, dan sistem informasi yang terintegrasi.

"Transformasi digital bukan sekadar mengikuti tren, tapi bagian dari upaya kami menghadirkan pelayanan yang transparan, cepat dan akuntabel,” ungkapnya.

Priyo menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga ketersediaan air baku di tengah tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan kota.

Kehadiran Tugu Tirta dalam forum akademik ini menjadi bukti peran aktif perusahaan dalam mengedukasi publik dan mendorong tata kelola air yang berkeadilan. Model pengelolaan Perumda Tugu Tirta yang menyeimbangkan pelayanan publik dengan efisiensi bisnis diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Jawa Timur bahkan nasional.



Humas Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang


Share this Post: